Kehidupan banyak menyimpan hal yang misterius atau katakanlah rahasia alam yang kadang-kadang tidak kita mengerti. Ada juga kejadian yang sebetulnya bisa kita hindari, tetapi karena kelengahan kita, justru terjadi. Oleh karena itu, banyak hal yang tidak bisa kita hindari dalam hidup.
Salah satu contoh yang tidak bisa kita hindari adalah masa pandemi covid-19. Sudah hampir dua tahun kita berusaha sebaik mungkin untuk menjaga diri dan mengikuti protokol kesehatan serta anjuran dari pemerintah maupun para ahli. Mulai dari makan-makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup dan berolahraga, kemudian berjemur dan melakukan vaksinasi. Akan tetapi, hal yang tidak kalah penting dalam menjaga kesehatan diri kita tidak melulu berhubungan dengan jasmani, kita juga perlu menaruh perhatian untuk kesehatan batin kita.
Kesehatan batin dapat dirawat melaui meditasi, sehingga membantu kita menguatkan sistem imun dari dalam. Selain itu, meditasi juga melatih pikiran agar kuat menghadapi keadaan di sekitar kita. Walaupun demikian, kadang-kadang tetap saja ada kejadian yang tidak bisa kita hindari, yang dalam bahasa yang baik, mungkin itu memang sudah jalan hidup atau waktunya tidak dapat dihindari.
Beberapa bulan terakhir, seringkali kita mendengar orang-orang terdekat dari kita yang terkena covid, lalu dirawat di rumah sakit, dan akhirnya meninggal dunia. Mengapa itu bisa terjadi? Karena hidup itu penuh dengan banyak kondisi yang kadang-kadang memang kita harus berani menghadapinya, harus belajar menerima, karena semata-mata memang tidak bisa dihindari. Seumpama kita dilahirkan di suatu negara dengan suku dan ras tertentu yang memang tidak bisa ktia pilih.
Sekalipun kondisi buruk menimpa hidup kita, bukan berarti tidak ada kondisi-kondisi baik yang kita miliki. Terlahir di keluarga yang baik, di negara yang aman, sehat, dan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa tentu merupakan hal-hal yang patut untuk disyukuri.
Nah, sekiranya hal buruk datang, kita harus hadapi karena hidup ini berproses. Belajarlah untuk menghadapi dan berusaha sebaik mungkin. Apabila kita mampu hadapi dengan pengertian yang benar, tenang dan penuh dengan keseimbangan batin, hal yang buruk pun tetap bisa kita gunakan untuk melatih diri supaya memiliki batin yang lebih bagus.
Andaikan hal buruk terjadi di lingkungan sekitar kita, bergegaslah melakukan perbuatan baik supaya meringankan beban mereka. Dengan demikian, kita mengembangkan batin menjadi lebih baik. Kalau pun kita sendiri yang mengalami hal yang buruk, dengan melihat kebenaran yang terjadi, hal tersebut bisa membuat kita transform menjadi lebih bijaksana. Malahan apabila tingkat kebijaksaan yang dimiliki sudah tinggi, kita bisa mengubah hal yang buruk menjadi lebih baik untuk orang di sekitar kita ataupun diri sendiri.
Singkatnya, kita harus berani untuk menghadapi hal buruk yang tidak bisa kita hindari, kita harus belajar mengondisikan dan menyiapkan badan ini untuk menghadapinya sebaik mungkin. Pikiran kita dilatih sebaik mungkin sehingga hal-hal yang buruk itu bisa dikurangi ataupun dihindari. Kalau pun tetap terjadi, kita bisa menghadapinya dengan tenang dan bahagia, dalam artian kita melihat kebenaran dari peristiwa tersebut.
Setidaknya 8 peristiwa yang tidak mungkin kita hindari dalam hidup ini, mulai dari untung >< rugi, dipuji >< dicela, terkenal >< disisihkan, suka >< duka. Hidup kita akan jauh lebih ringan asalkan kita memahami kebenaran tersebut. Proses memahami kebenaran tersebut akan jauh lebih mudah bila kita memiliki pikiran yang harmonis.
Pikiran yang harmonis adalah pikiran yang sedikitnya memiliki 4 faktor, mulai dari konsentrasi, kesadaran, cinta kasih, dan kebijaksanaan. Dalam bahasa lainnya, kita bisa katakan, pikiran harmonis adalah pikiran yang memiliki otot sabar, sadar, hati yang lembut dan bijaksana.
Pikiran harmonis muncul ketika kita bisa menerima dengan lembut apapun yang terjadi (otot kelembutan), lalu pikiran dapat diarahkan sesuai kebutuhan (mau diletakkan di lubang hidung, mau diarahkan ke lengan bagian atas, maka pikiran dapat diletakkan disana – otot konsentrasi), menyadari/mengetahui rasa apapun yang muncul saat ini (otot kesadaran), mengalami perubahan dan mencatat kebenaran bahwa dia tidak kekal (otot kebijaksanaan). Ini perlu dilatih terus-menerus dan harus dibiasakan untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Supaya bisa mengetahui apakah kita sudah memiliki pikiran harmonis atau belum, kita bisa menilai dalam keseharian kita, kalau pikiran sudah lembut, damai, bahagia, dan bijaksana dengan apapun yang dialami atau dihadapi maka pikiran harmonis sudah berjalan dengan benar.
Pikiran harmonis yang sudah terlatih dengan baik dapat digunakan untuk menjaga kesehatan badan, membantu menyembuhkan sakit atau permasalahan yang ada di badan dan juga untuk melepaskan reaksi-reaksi buruk dari memori.
Sekiranya ada yang tertarik lebih jauh untuk mengenal pikiran harmonis melalui meditasi, aku menyarankan untuk mengikuti Program Pelatihan Meditasi Bali Usada Reguler 1 yang mengajarkan dan melatih pikiran harmonis secara terstrukur dan sistematis. Bagaimanapun, aku sungguh yakin, orang yang memiliki batin yang penuh dengan kebahagiaan tidak mungkin bisa menyakiti makhluk ataupun pihak yang lain.

Sekian yang bisa aku bagikan kali ini dan sampai jumpa di post selanjutnya
Semoga semua hidup berbahagia..

Leave a Reply